• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan & Kerjasama
  • Kontributor
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
Tuesday, December 16, 2025
Majalahnarasi.id
Advertisement
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian
No Result
View All Result
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian
No Result
View All Result
Majalahnarasi.id
No Result
View All Result
Home Pemerintahan Bandar Lampung

Lirisisme Waktu dan Kepekaan Alam dalam Puisi Senyum yang Mengalir di Antara Gugur Karya Muhammad Alfariezie

by Melda
October 30, 2025
in Bandar Lampung
Lirisisme Waktu dan Kepekaan Alam dalam Puisi Senyum yang Mengalir di Antara Gugur Karya Muhammad Alfariezie
585
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MAJALAH NARASI- Puisi “Senyum yang Mengalir di Antara Gugur” karya Muhammad Alfariezie merupakan karya yang memikat sekaligus menghadirkan pengalaman membaca yang kontemplatif. Dalam puisi ini, pembaca diajak memasuki ruang kesadaran waktu yang lembut namun tegas — kesadaran akan kefanaan, kehilangan, dan kenangan yang membekas.

Lewat penggunaan diksi yang sederhana namun penuh resonansi emosional, penyair membangun jalinan antara alam dan batin manusia. Alam yang digambarkan melalui kembang, sungai, dan ladang bukan sekadar latar, melainkan cermin dari perjalanan perasaan manusia — selalu berubah, mengalir, dan meninggalkan jejak. Puisi ini menegaskan bahwa alam dan perasaan manusia berada dalam satu ritme yang tak terpisahkan.

Senyum yang Mengalir
di Antara Gugur

Berita Lainnya

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar

Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme

Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung

Sebelum kembang gugur
melebur dengan sesuatu
yang subur, ingatlah
geraknya mengalirkan
senyum

Sebelum sungai mengering
menyisakan lumut dan batu,
rekamlah hijau teduh percik
dan gemerciknya

Sebelum jemu dan jauh
meninggalkanku, ingatlah
ladang bahagia kita telah
menyingkap warna rahasia

Kamu tentu tahu bagaimana
saya berusaha dan saya
paham semangatnya tumbuh
dari sana

2025

Tema utama puisi ini adalah refleksi menjelang perpisahan. Dengan repetisi kata “sebelum”, penyair menekankan kesadaran manusia akan waktu yang terus bergerak. Kata tersebut membentuk poros naratif dan emosional, mengingatkan pembaca untuk menghargai momen sebelum semuanya berlalu. Tema ini juga menghadirkan paradoks yang indah: meskipun segala sesuatu akan gugur atau mengering, ada nilai abadi dalam kesadaran, ingatan, dan perenungan manusia.

Struktur puisi ini menunjukkan kedisiplinan dalam repetisi paralelisme. Setiap bait dibuka dengan “Sebelum…”, menciptakan ritme yang meditativ, seolah mantra yang menuntun pembaca memasuki ruang hening antara harapan dan perpisahan. Kalimat pendek dan penggunaan tanda baca minimal memberi efek lirikal, lembut, namun sarat intensitas emosional.

Diksi yang dipilih Alfariezie memperkaya imaji dan simbolisme. Frasa seperti “melebur dengan sesuatu yang subur” dan “ladang bahagia kita telah menyingkap warna rahasia” menunjukkan keahlian metaforis penyair dalam menggabungkan kontradiksi estetis: gugur dan subur, mengering dan gemercik. Kontras ini memperkuat dimensi filosofis puisi, di mana cinta, waktu, dan kehilangan saling berinteraksi.

Imaji visual dan auditori berpadu dengan harmonis. Kembang yang gugur, hijau teduh percik, gemercik sungai, dan ladang bahagia menciptakan keseimbangan antara gerak dan diam, antara bunyi dan keheningan. Pusat simbolik puisi adalah “senyum yang mengalir” — lambang kebahagiaan yang tetap bergerak meskipun waktu dan kondisi berubah. Senyum ini menjadi metafora keberlanjutan perasaan positif dan keteguhan batin di tengah kefanaan.

Nilai emosional puisi ini kuat, menghadirkan melankolia yang tidak putus asa. Bait penutup menegaskan afirmasi dan pemahaman: di balik perpisahan dan kefanaan, masih ada pertumbuhan batin dan pengertian. “Kamu tentu tahu bagaimana / saya berusaha dan saya paham / semangatnya tumbuh dari sana” menegaskan pesan bahwa pengalaman kehilangan dapat menjadi ladang kebijaksanaan dan keteguhan, bukan sekadar kesedihan.

Secara keseluruhan, “Senyum yang Mengalir di Antara Gugur” adalah karya puitik yang matang dan reflektif. Muhammad Alfariezie berhasil memadukan unsur alam, kesadaran waktu, dan rasa kehilangan menjadi kesatuan estetis yang jernih dan menyentuh. Kesederhanaan diksi justru menjadi kekuatan puisi ini: sebuah meditasi lembut tentang kehidupan, kenangan, cinta, dan ketulusan untuk terus tersenyum meskipun segala hal perlahan gugur. Puisi ini tidak hanya mengajak pembaca untuk merenung, tetapi juga mengilhami mereka menghargai setiap momen, belajar dari perubahan, dan menemukan makna di balik kefanaan.***

Source: ALFARIEZIE
Tags: LiterasiSastraMuhammadAlfarieziePuisiIndonesiaPuisiLirikalSenyumYangMengalir
Previous Post

Sudah Tak Relevan, RTRW Kabupaten Pringsewu Mendesak untuk Direvisi

Next Post

Sudin Disebut Tak Lagi Sanggup Pikul Kebersamaan PDI Perjuangan Lampung, Dua Nama Senior Muncul Jadi Penantang

Melda

Melda

Related Posts

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar
Bandar Lampung

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar

by Melda
December 16, 2025
Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme
Bandar Lampung

Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme

by Melda
December 16, 2025
Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung
Bandar Lampung

Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung

by Melda
December 15, 2025
Poltekkes Tanjungkarang Dorong Kesehatan dan Ekonomi Warga Bernung
Bandar Lampung

Poltekkes Tanjungkarang Dorong Kesehatan dan Ekonomi Warga Bernung

by Melda
December 15, 2025
DPRD Bandar Lampung Soroti Kebijakan Dana Hibah Tanpa Kajian
Bandar Lampung

DPRD Bandar Lampung Soroti Kebijakan Dana Hibah Tanpa Kajian

by Melda
December 15, 2025
Next Post
Sudin Disebut Tak Lagi Sanggup Pikul Kebersamaan PDI Perjuangan Lampung, Dua Nama Senior Muncul Jadi Penantang

Sudin Disebut Tak Lagi Sanggup Pikul Kebersamaan PDI Perjuangan Lampung, Dua Nama Senior Muncul Jadi Penantang

Recommended

Pekon Bumiarum Gelar Musrenbang 2025: Warga Dorong Pembangunan Jembatan, Jalan Lingkar Utara, dan Infrastruktur Pertanian

November 19, 2025
PT Sumur Makmur Abadi Siap Hadirkan Layanan Penyeberangan Baru, Target Kurangi Kemacetan Mudik 2026

PT Sumur Makmur Abadi Siap Hadirkan Layanan Penyeberangan Baru, Target Kurangi Kemacetan Mudik 2026

September 18, 2025

Categories

  • Bandar Lampung
  • Beasiswa & Karir
  • Berita Pendidikan
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lampung Barat
  • Lampung Selatan
  • Lampung Tengah
  • Lampung Timur
  • Lampung Utara
  • Literasi & Budaya
  • Metro
  • Multimedia
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Pesawaran
  • Pringsewu
  • Riset & Opini
  • Tanggamus
  • Teknologi Pendidikan
  • Tips Belajar & Ujian
  • Tulang Bawang
  • Uncategorized

Don't miss it

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar
Bandar Lampung

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar

December 16, 2025
Gapura Jalan Kenanga II Pringsewu Belum Terwujud, Warga Keluhkan Tertunda Tiga Tahun
Pringsewu

Gapura Jalan Kenanga II Pringsewu Belum Terwujud, Warga Keluhkan Tertunda Tiga Tahun

December 16, 2025
Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme
Bandar Lampung

Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme

December 16, 2025
Reses DPRD Pringsewu Bahas Infrastruktur dan Tunjangan Posyandu
Pringsewu

Reses DPRD Pringsewu Bahas Infrastruktur dan Tunjangan Posyandu

December 16, 2025
Edwin Apriandi Daftar Calon Ketua PWI Lampung Selatan 2026–2029
Lampung Selatan

Edwin Apriandi Daftar Calon Ketua PWI Lampung Selatan 2026–2029

December 15, 2025
Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung
Bandar Lampung

Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung

December 15, 2025
Majalahnarasi.id

© 2025 - Majalahnarasi.id

No Result
View All Result
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian

© 2025 - Majalahnarasi.id