MAJALAH NARASI- Di balik semangat para generasi muda menimba ilmu di SMPN 1 Padang Ratu saat ini, sebuah transformasi pembelajaran tengah berlangsung. Kepala SMPN 1 Padang Ratu, Saprianto, yang memimpin sejak 2023, membawa sekolah ini menjelma sebagai pusat pembelajaran inovatif di Sub Rayon Padang Ratu dengan 630 peserta didik. “Para guru sangat bersemangat mempelajari deep learning dan coding,” kata Saprianto, menandai langkah cerdas sekolah ini menuju era digital dan pembelajaran masa depan.
Sekolah ini mengadopsi Kurikulum Merdeka sebagai acuan utama dalam proses pembelajaran. Saprianto menjelaskan baru-baru ini ia dan empat guru mengikuti pelatihan deep learning dan coding. Kemudian, pihaknya menindaklanjuti dengan melakukan pengimbasan secara internal ke seluruh guru yang seluruhnya berjumlah 45 orang.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan pengimbasan deep learning dan coding ke sekolah-sekolah lain di Sub Rayon Padang Ratu. “Dari pelatihan deep learning, ada beberapa hal penting yang kami pelajari. Jika sebelumnya wali kelas hanya membawahi siswa di kelasnya saja, tapi sekarang sesuai semangat deep learning, setiap guru menjadi guru wali seperti pembimbing akademik di kampus,” tambahnya. Perubahan ini memberikan perhatian dan bimbingan lebih besar bagi siswa.
Proses penerapan deep learning berjalan secara bertahap dengan fokus mengubah pola pikir guru agar selalu bertumbuh dan mampu mengikuti perkembangan zaman. Di kelas, digitalisasi pembelajaran juga diterapkan. Saprianto menyebutkan guru menggunakan Canva dan YouTube untuk pembelajaran digital yang menarik bagi siswa.
Tidak hanya berkutat di ranah akademik, SMPN 1 Padang Ratu juga menyediakan banyak ekstrakurikuler untuk mengembangkan minat dan bakat siswa. “Futsal menjadi unggulan. Sekolah kami aktif mengirim tim bertanding hingga Pringsewu,” ujar Saprianto. Prestasi gemilang juga diraih oleh ekskul pramuka yang meraih juara dua umum se-Kecamatan Padang Ratu pada lomba HUT ke-80 RI, dengan mengikuti beragam cabang lomba seperti PBB dan seni tari.
Saprianto menjelaskan pihaknya baru merintis pembentukan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dengan dukungan pembina dari Lampung Tengah. “Kami mendatangkan pembina untuk membekali siswa agar terampil menolong diri sendiri dan masyarakat,” ungkapnya. Kini, sekitar 80 siswa telah bergabung dan diharapkan PMR dapat aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan perlombaan.
Tidak cukup sampai di situ, Saprianto menjelaskan bahwa SMPN 1 Padang Ratu akan membentuk ekstrakurikuler drum band, sebuah kegiatan yang belum ada di daerah itu. “Kami akan membuka ekstrakurikuler drum band, karena di daerah kami belum ada,” ujarnya.
Dengan berbagai inovasi mulai dari teknologi modern dalam pembelajaran, peningkatan kompetensi guru, hingga pengembangan ekstrakurikuler yang variatif, SMPN 1 Padang Ratu berkomitmen mencetak generasi
muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter. “Semoga kami bisa meningkatkan sinergitas dengan berbagai pihak hingga mampu mencetak generasi berdaya saing dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.***
 
	    	 
                                






 
							






