MAJALAH NARASI— Pemerintah Provinsi Lampung terus memperkuat langkah strategis dalam menyiapkan tenaga kerja muda Indonesia untuk sektor konstruksi di Jepang. Hal ini ditunjukkan melalui pertemuan resmi Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dengan Senior Executive Director Japan Association for Construction (JAC), Yugo Okamoto, di ruang kerja gubernur, Kamis (4/12/2025).
Pertemuan tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mulyadi Irsan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Thomas Amirico, Kadis Tenaga Kerja Agus Nompitu, Kepala BP3MI Lampung Ahmad Fauzi, serta pendiri dan Direktur Utama ISO Jepang. Kolaborasi ini fokus pada empat agenda utama: kesiapan migrant center, pemisahan klaster calon pekerja konstruksi, ketersediaan guru bahasa Jepang, serta pelatihan bagi pengajar dan tenaga teknis pendukung.
Gubernur Mirza menekankan pentingnya Lampung sebagai provinsi pengirim tenaga kerja luar negeri terbesar keempat di Indonesia, dengan Jepang sebagai salah satu tujuan paling diminati. “Jepang menawarkan lingkungan kerja yang profesional dan menghargai pekerja asing. Banyak alumni yang kembali dari Jepang bercerita tentang pengalaman kerja yang positif, perlakuan adil, dan keterampilan yang meningkat signifikan,” jelasnya.
Untuk mendukung persiapan SDM, Pemprov Lampung membuka kelas bahasa Jepang di SMA dan SMK sejak Agustus 2025. Program ini telah melibatkan 8.500 siswa dari 300 sekolah, namun Gubernur mengakui tantangan utama saat ini adalah ketersediaan tenaga pengajar. “Kami hanya memiliki 60 guru bahasa Jepang, sebagian besar diambil dari mereka yang memiliki pengalaman belajar atau bekerja di Jepang. Upaya rekrutmen guru tambahan terus dilakukan agar kualitas pembelajaran optimal,” ujar Mirza.
Selain kemampuan bahasa, Pemprov Lampung juga menekankan pentingnya keterampilan teknis calon tenaga kerja. Yugo Okamoto menyoroti tingginya permintaan tenaga konstruksi di Jepang, khususnya di tengah kekurangan SDM yang signifikan. “Kami ingin memastikan pekerja Indonesia, khususnya dari Lampung, tidak sekadar tenaga kerja, tetapi benar-benar terlatih dan siap berkontribusi. Mereka akan mendapatkan pendidikan, pelatihan teknis, dan pendampingan yang komprehensif,” kata Yugo.
Gubernur Mirza menyampaikan bahwa arahan Presiden untuk mempercepat penyiapan tenaga kerja ke luar negeri menjadi momentum penting bagi Lampung. “Lampung sudah memulai langkah-langkah strategis lebih awal, termasuk penguatan infrastruktur pelatihan dan kelas vokasi, sehingga provinsi ini siap berkontribusi besar dalam pengiriman SDM ke Jepang,” ujarnya.
Dalam diskusi mendalam, kedua pihak juga membahas pemisahan klaster calon pekerja konstruksi berdasarkan kemampuan bahasa dan keahlian teknis. Hal ini bertujuan agar proses seleksi lebih efisien dan calon pekerja dapat langsung ditempatkan sesuai kebutuhan industri di Jepang. Selain itu, kesiapan migrant center juga dibahas untuk memastikan proses administrasi, pelatihan, dan keberangkatan calon pekerja berjalan lancar.
Yugo Okamoto menambahkan, Jepang saat ini banyak menerima pekerja konstruksi dari Vietnam, namun diharapkan Indonesia dapat menjadi kontributor utama. “Kami melihat Lampung memiliki semangat tinggi dan komitmen kuat. Ke depan, kami akan melanjutkan dialog intensif untuk merumuskan solusi yang saling menguntungkan, agar setiap calon pekerja mendapatkan pelatihan yang sesuai, pengalaman kerja yang bermanfaat, dan kesempatan berkembang di Jepang,” tegas Yugo.
Pertemuan ini menandai langkah awal pendalaman kerja sama strategis antara Pemprov Lampung dan JAC, yang tidak hanya menyiapkan tenaga kerja siap pakai, tetapi juga memperkuat kompetensi, profesionalisme, dan peluang masa depan generasi muda Lampung. Dengan dukungan pemerintah, sekolah, dan lembaga internasional, Lampung diproyeksikan menjadi salah satu pusat pengiriman tenaga kerja terlatih ke sektor konstruksi Jepang dalam beberapa tahun ke depan.***
