• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan & Kerjasama
  • Kontributor
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
Friday, October 31, 2025
Majalahnarasi.id
Advertisement
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian
No Result
View All Result
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian
No Result
View All Result
Majalahnarasi.id
No Result
View All Result
Home Pemerintahan Bandar Lampung

Lirisisme Waktu dan Kepekaan Alam dalam Puisi Senyum yang Mengalir di Antara Gugur Karya Muhammad Alfariezie

by Melda
October 30, 2025
in Bandar Lampung
Lirisisme Waktu dan Kepekaan Alam dalam Puisi Senyum yang Mengalir di Antara Gugur Karya Muhammad Alfariezie
585
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MAJALAH NARASI- Puisi “Senyum yang Mengalir di Antara Gugur” karya Muhammad Alfariezie merupakan karya yang memikat sekaligus menghadirkan pengalaman membaca yang kontemplatif. Dalam puisi ini, pembaca diajak memasuki ruang kesadaran waktu yang lembut namun tegas — kesadaran akan kefanaan, kehilangan, dan kenangan yang membekas.

Lewat penggunaan diksi yang sederhana namun penuh resonansi emosional, penyair membangun jalinan antara alam dan batin manusia. Alam yang digambarkan melalui kembang, sungai, dan ladang bukan sekadar latar, melainkan cermin dari perjalanan perasaan manusia — selalu berubah, mengalir, dan meninggalkan jejak. Puisi ini menegaskan bahwa alam dan perasaan manusia berada dalam satu ritme yang tak terpisahkan.

Senyum yang Mengalir
di Antara Gugur

Berita Lainnya

Sudirman Ail, Sebuah Biografi dari Bumi Raflesia: Kisah Inspiratif yang Menembus Waktu

Skandal SMA Siger di Bandar Lampung Memanas, Ketua Yayasan Diduga Eks Pejabat Tinggi Bappeda

Bupati Tinjau SPPG Padang Manis, Pastikan Pemberian Gizi Anak dan Ibu Hamil Berkualitas di Way Lima

Sebelum kembang gugur
melebur dengan sesuatu
yang subur, ingatlah
geraknya mengalirkan
senyum

Sebelum sungai mengering
menyisakan lumut dan batu,
rekamlah hijau teduh percik
dan gemerciknya

Sebelum jemu dan jauh
meninggalkanku, ingatlah
ladang bahagia kita telah
menyingkap warna rahasia

Kamu tentu tahu bagaimana
saya berusaha dan saya
paham semangatnya tumbuh
dari sana

2025

Tema utama puisi ini adalah refleksi menjelang perpisahan. Dengan repetisi kata “sebelum”, penyair menekankan kesadaran manusia akan waktu yang terus bergerak. Kata tersebut membentuk poros naratif dan emosional, mengingatkan pembaca untuk menghargai momen sebelum semuanya berlalu. Tema ini juga menghadirkan paradoks yang indah: meskipun segala sesuatu akan gugur atau mengering, ada nilai abadi dalam kesadaran, ingatan, dan perenungan manusia.

Struktur puisi ini menunjukkan kedisiplinan dalam repetisi paralelisme. Setiap bait dibuka dengan “Sebelum…”, menciptakan ritme yang meditativ, seolah mantra yang menuntun pembaca memasuki ruang hening antara harapan dan perpisahan. Kalimat pendek dan penggunaan tanda baca minimal memberi efek lirikal, lembut, namun sarat intensitas emosional.

Diksi yang dipilih Alfariezie memperkaya imaji dan simbolisme. Frasa seperti “melebur dengan sesuatu yang subur” dan “ladang bahagia kita telah menyingkap warna rahasia” menunjukkan keahlian metaforis penyair dalam menggabungkan kontradiksi estetis: gugur dan subur, mengering dan gemercik. Kontras ini memperkuat dimensi filosofis puisi, di mana cinta, waktu, dan kehilangan saling berinteraksi.

Imaji visual dan auditori berpadu dengan harmonis. Kembang yang gugur, hijau teduh percik, gemercik sungai, dan ladang bahagia menciptakan keseimbangan antara gerak dan diam, antara bunyi dan keheningan. Pusat simbolik puisi adalah “senyum yang mengalir” — lambang kebahagiaan yang tetap bergerak meskipun waktu dan kondisi berubah. Senyum ini menjadi metafora keberlanjutan perasaan positif dan keteguhan batin di tengah kefanaan.

Nilai emosional puisi ini kuat, menghadirkan melankolia yang tidak putus asa. Bait penutup menegaskan afirmasi dan pemahaman: di balik perpisahan dan kefanaan, masih ada pertumbuhan batin dan pengertian. “Kamu tentu tahu bagaimana / saya berusaha dan saya paham / semangatnya tumbuh dari sana” menegaskan pesan bahwa pengalaman kehilangan dapat menjadi ladang kebijaksanaan dan keteguhan, bukan sekadar kesedihan.

Secara keseluruhan, “Senyum yang Mengalir di Antara Gugur” adalah karya puitik yang matang dan reflektif. Muhammad Alfariezie berhasil memadukan unsur alam, kesadaran waktu, dan rasa kehilangan menjadi kesatuan estetis yang jernih dan menyentuh. Kesederhanaan diksi justru menjadi kekuatan puisi ini: sebuah meditasi lembut tentang kehidupan, kenangan, cinta, dan ketulusan untuk terus tersenyum meskipun segala hal perlahan gugur. Puisi ini tidak hanya mengajak pembaca untuk merenung, tetapi juga mengilhami mereka menghargai setiap momen, belajar dari perubahan, dan menemukan makna di balik kefanaan.***

Source: ALFARIEZIE
Tags: LiterasiSastraMuhammadAlfarieziePuisiIndonesiaPuisiLirikalSenyumYangMengalir
Previous Post

Sudah Tak Relevan, RTRW Kabupaten Pringsewu Mendesak untuk Direvisi

Melda

Melda

Related Posts

Sudirman Ail, Sebuah Biografi dari Bumi Raflesia: Kisah Inspiratif yang Menembus Waktu
Bandar Lampung

Sudirman Ail, Sebuah Biografi dari Bumi Raflesia: Kisah Inspiratif yang Menembus Waktu

by Melda
October 29, 2025
Skandal SMA Siger di Bandar Lampung Memanas, Ketua Yayasan Diduga Eks Pejabat Tinggi Bappeda
Bandar Lampung

Skandal SMA Siger di Bandar Lampung Memanas, Ketua Yayasan Diduga Eks Pejabat Tinggi Bappeda

by Melda
October 28, 2025
Bupati Tinjau SPPG Padang Manis, Pastikan Pemberian Gizi Anak dan Ibu Hamil Berkualitas di Way Lima
Bandar Lampung

Bupati Tinjau SPPG Padang Manis, Pastikan Pemberian Gizi Anak dan Ibu Hamil Berkualitas di Way Lima

by Melda
October 28, 2025
Aktivis ’98 Serukan “Revolusi Demokrasi Pancasila”, Tuntut Elit Politik Bangkit dari Bayang-Bayang Uang
Bandar Lampung

Aktivis ’98 Serukan “Revolusi Demokrasi Pancasila”, Tuntut Elit Politik Bangkit dari Bayang-Bayang Uang

by Melda
October 28, 2025
Gempar! SMA swasta Siger Bandar Lampung Beroperasi Tanpa Izin, Pemprov Lampung Tertinggal Dibanding The Killer Policy
Bandar Lampung

Gempar! SMA swasta Siger Bandar Lampung Beroperasi Tanpa Izin, Pemprov Lampung Tertinggal Dibanding The Killer Policy

by Melda
October 27, 2025

Recommended

Lirisisme Waktu dan Kepekaan Alam dalam Puisi Senyum yang Mengalir di Antara Gugur Karya Muhammad Alfariezie

Lirisisme Waktu dan Kepekaan Alam dalam Puisi Senyum yang Mengalir di Antara Gugur Karya Muhammad Alfariezie

October 30, 2025
Aparat Pekon Apresiasi Sosialisasi PTSL, BPN Pringsewu Dinilai Mempermudah Pemahaman Masyarakat

Aparat Pekon Apresiasi Sosialisasi PTSL, BPN Pringsewu Dinilai Mempermudah Pemahaman Masyarakat

October 2, 2025

Categories

  • Bandar Lampung
  • Beasiswa & Karir
  • Berita Pendidikan
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lampung Barat
  • Lampung Selatan
  • Lampung Tengah
  • Lampung Utara
  • Literasi & Budaya
  • Multimedia
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Pesawaran
  • Pringsewu
  • Riset & Opini
  • Tanggamus
  • Teknologi Pendidikan
  • Tips Belajar & Ujian
  • Uncategorized

Don't miss it

Lirisisme Waktu dan Kepekaan Alam dalam Puisi Senyum yang Mengalir di Antara Gugur Karya Muhammad Alfariezie
Bandar Lampung

Lirisisme Waktu dan Kepekaan Alam dalam Puisi Senyum yang Mengalir di Antara Gugur Karya Muhammad Alfariezie

October 30, 2025
Sudah Tak Relevan, RTRW Kabupaten Pringsewu Mendesak untuk Direvisi
Pringsewu

Sudah Tak Relevan, RTRW Kabupaten Pringsewu Mendesak untuk Direvisi

October 30, 2025
Program Makanan Bergizi Gratis Resmi Jalan! SPPG Polres Pringsewu Siap Layani Ribuan Siswa Tiap Hari, Sekolah dan Warga Sambut Antusias
Pringsewu

Program Makanan Bergizi Gratis Resmi Jalan! SPPG Polres Pringsewu Siap Layani Ribuan Siswa Tiap Hari, Sekolah dan Warga Sambut Antusias

October 30, 2025
Sudirman Ail, Sebuah Biografi dari Bumi Raflesia: Kisah Inspiratif yang Menembus Waktu
Bandar Lampung

Sudirman Ail, Sebuah Biografi dari Bumi Raflesia: Kisah Inspiratif yang Menembus Waktu

October 29, 2025
Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97 di Kabupaten Pringsewu Menjadi Sorotan, Semangat Pemuda Menggema di Lapangan Pemkab
Pesawaran

Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97 di Kabupaten Pringsewu Menjadi Sorotan, Semangat Pemuda Menggema di Lapangan Pemkab

October 29, 2025
Semangat Sumpah Pemuda Menggema di Polres Tanggamus: Generasi Muda Didorong Jadi Penentu Sejarah Bangsa
Tanggamus

Semangat Sumpah Pemuda Menggema di Polres Tanggamus: Generasi Muda Didorong Jadi Penentu Sejarah Bangsa

October 28, 2025
Majalahnarasi.id

© 2025 - Majalahnarasi.id

No Result
View All Result
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian

© 2025 - Majalahnarasi.id