MAJALAH NARASI– Universitas Lampung (Unila) menggelar Pekan Seni Mahasiswa Universitas Lampung (Peksimila) 2025 selama dua hari di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Rabu dan Kamis, 17–18 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi ajang resmi penjaringan bakat seni mahasiswa lintas fakultas yang akan dipersiapkan sebagai wakil Unila pada Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) Lampung 2026.
Ketua pelaksana Peksimila 2025, Edi Siswanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai ruang ekspresi dan kompetisi sehat bagi seniman muda kampus. Peksimila tidak hanya menjadi panggung unjuk karya, tetapi juga bagian dari proses seleksi awal untuk menemukan mahasiswa terbaik yang memiliki potensi berprestasi di tingkat daerah hingga nasional.
Menurut Edi, antusiasme peserta terlihat sejak hari pertama pelaksanaan. Mahasiswa dari berbagai fakultas mengikuti lomba dengan semangat tinggi di 15 tangkai lomba yang dipertandingkan. Cabang lomba tersebut meliputi solo song kategori pop, dangdut, dan seriosa, seni rupa, fotografi, lukis, tari, hingga penulisan sastra seperti puisi, lakon, dan cerpen. Ragam cabang ini menunjukkan kekayaan minat dan bakat seni mahasiswa Unila yang terus berkembang.
Pelaksanaan Peksimila berlangsung dinamis hingga hari terakhir. Sejumlah penampilan sastra menjadi penutup kegiatan, ditandai dengan pembacaan puisi dan monolog yang mendapat apresiasi dari penonton dan dewan juri. “Hari terakhir ditutup dengan baca puisi dan monolog,” ujar Edi Siswanto, Kamis (18/12/2025).
Untuk menjaga kualitas penilaian, panitia menghadirkan juri dari kalangan seniman teater dan sastrawan berpengalaman, di antaranya Ari Pahala Hutabarat, Isbedy Stiawan ZS, Arman AZ, Yulizar Lubay, Agit Yogi Subandi, Iin Zakaria, Alexander Gebe, dan Gandi Maulana. Kehadiran para juri ini diharapkan mampu memberikan penilaian objektif sekaligus masukan konstruktif bagi para peserta.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Prof. Sunyono, menyampaikan bahwa Peksimila memiliki peran strategis dalam pembinaan mahasiswa. Ia menegaskan bahwa para pemenang tidak hanya menerima penghargaan, tetapi juga akan diseleksi lebih lanjut dan dibina secara berkelanjutan untuk menghadapi Peksimida dan Peksiminas 2026. Sunyono juga mengapresiasi kerja panitia serta dukungan dewan juri yang telah menyukseskan kegiatan ini.
Berdasarkan hasil penilaian, para juara dari masing-masing cabang lomba ditetapkan sebagai wakil potensial Unila menuju Peksimida 2026. Dengan selesainya Peksimila 2025, Unila menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan seni dan budaya mahasiswa sebagai bagian dari pembentukan karakter, kreativitas, dan daya saing generasi muda di tingkat regional maupun nasional.***














