• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan & Kerjasama
  • Kontributor
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
Tuesday, December 16, 2025
Majalahnarasi.id
Advertisement
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian
No Result
View All Result
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian
No Result
View All Result
Majalahnarasi.id
No Result
View All Result
Home Pemerintahan Bandar Lampung

Puisi yang Bikin Overthinking Massal: Kenapa Karya Muhammad Alfariezie Ini Serasa Nyentuh Jiwa Gen Z Banget?

by Melda
November 25, 2025
in Bandar Lampung
Puisi yang Bikin Overthinking Massal: Kenapa Karya Muhammad Alfariezie Ini Serasa Nyentuh Jiwa Gen Z Banget?
585
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MAJALAH NARASI- Puisi “Malam Menyulam Perpisahan” karya Muhammad Alfariezie lagi ramai dibicarakan di kalangan pecinta sastra muda. Banyak yang bilang puisi ini bukan cuma indah—tapi juga “nendang di hati”, terutama buat generasi yang hidup di tengah quarter-life crisis, hubungan ambiguis, dan rasa rindu yang seringnya cuma dipendam.

Dengan bahasa yang sederhana namun sarat makna, Alfariezie menghadirkan suasana rumah, kehangatan, dan kesunyian yang terasa relatable banget buat siapa pun yang pernah ngerasain jarak—baik jarak fisik maupun emosional. Citra seperti piama merah jambu, wedang hangat, kunang-kunang, sampai hujan, membentuk “ruang psikologis” yang bikin pembaca merasa seolah berada di dalam adegan itu.

Dan, jujur aja—puisi ini kerasa kayak baca chat lama terus nostalgia sendiri.

Berita Lainnya

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar

Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme

Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung


Kenapa Puisi Ini Viral di Kalangan Gen Z?

1. Ambiguitas yang Bikin Pembaca Pengen Baca Ulang

Puisi ini kaya dengan floating signifiers—makna-makna yang cair dan bisa berubah tergantung siapa yang membaca. Tokoh “nyonya”, “saya”, dan “nona” bisa ditafsirkan sebagai keluarga, kekasih, atau bahkan bagian dari diri sendiri.

Ini cocok banget dengan gaya berpikir Gen Z yang suka reflektif, open-ended, dan penuh interpretasi. Puisi ini seolah mengajak pembaca untuk masuk ke dalam labirin emosinya masing-masing.

2. Vibes Rumah yang Hangat tapi Ganjil

“Mengenakan piama merah jambu…” langsung menciptakan rasa cozy. Tapi makin dibaca, suasananya berubah jadi sendu, ambigu, kayak pulang ke rumah tapi merasa asing.

Itu adalah jenis kehangatan yang rapuh—hangat tapi nyekik.

3. Emosi yang Disampaikan Lewat Benda-Benda Kecil

Alfariezie nggak nulis “aku sedih”, “aku takut kehilangan”, atau “aku mau pergi”. Dia menyampaikan semuanya lewat:

  • benang yang dirajut,
  • hujan yang lama,
  • wedang di meja,
  • kunang-kunang di malam hari.

Ini estetik banget dan sangat Gen Z—emosi disampaikan lewat simbol, bukan deklarasi.


Kelanjutan Puisi (sebagai referensi publik)

Malam Menyulam Perpisahan

Mengenakan piama merah jambu
penghibur pandang menjelang
bulan berbinar, nyonya duduk tenang
sambil merajut benang menunggu tuan
dari menjual hasil ladang…

(dan seterusnya)


Analisis Gaya Gen Z: Bukan Sekadar Puisi, tapi Mood

1. Liris = Ruang Psikologis

Dalam pendekatan New Lyric Criticism, tokoh “saya” bukan sekadar narator, tapi ruang emosi yang bergerak di antara rindu, penantian, dan ketidakpastian. Suaranya terasa seperti seseorang yang sudah lama kabur dari perasaan sendiri, lalu ‘dipaksa’ pulang.

Nyonya menjadi sosok yang hangat sekaligus mengintimidasi secara emosional—kayak orang yang tiba-tiba paham isi hati kita tanpa perlu dijelasin.

2. Afek Mengalir Tanpa Dramatisasi

Puisi ini punya gaya yang calm, soft, tapi justru itu yang bikin perih. Emosinya terasa:

  • rindu yg ditunda,
  • keputusan yg ditakuti,
  • perpisahan yang disadari pelan-pelan.

Gen Z suka narasi yang subtle begini—lebih jujur, lebih manusiawi.

3. Poststrukturalisme “Ringan namun Ngena”

Makna dalam puisi ini nggak pernah selesai. Semua tokoh dan objek bersifat multiinterpretatif:

  • Nyonya bisa jadi ibu, kenangan, atau diri yang lama.
  • Nona bisa jadi cinta baru, masa depan, atau tuntutan hidup.
  • Wedang dan benang adalah memori dan harapan yang direkatkan.

Puisi ini sejalan dengan worldview Gen Z: dunia yang ambiguis, keputusan yang nggak pernah jelas-jelas benar atau salah, dan perasaan yang terus berubah.


Tema Besar: Perpisahan yang Pelan dan Menyakitkan

Perpisahan dalam puisi ini bukan momen dramatis kayak film komedi romantis. Ia hadir secara perlahan:

  • seperti perjalanan panjang,
  • hujan yang tak kunjung reda,
  • bunga yang belum mekar,
  • benang yang terus disulam.

Perpisahan bukan “akhir”—tapi proses. Dan itulah yang paling menyakitkan.


Kesederhanaan yang Justru Menampar

Diksi seperti:

  • piama
  • wedang
  • pelukan
  • kembang
  • hujan

adalah hal sehari-hari, tapi justru itu yang membuat puisi ini dekat. Inilah estetika yang Gen Z banget: sederhana, minimalis, tapi penuh ruang untuk merasakan.

Dan ketika sampai pada kalimat:

“Tunaikan yang harus segera tunai”

Pembaca langsung merasakan hening yang berat. Semacam ultimatum, tapi juga pengingat bahwa hidup nggak bisa selalu ditunda.


Penutup: Puisi Ini “Nancep” Karena Ia Bukan Meminta Dipahami—Tapi Dirasakan

“Malam Menyulam Perpisahan” bukan puisi yang memberi jawaban. Ia memberi ruang untuk diam, berpikir, overthinking, dan merasa.

Buat generasi yang hidup dalam:

  • hubungan abu-abu,
  • komunikasi pasif-agresif,
  • perasaan yang gak pernah tersampaikan,
  • dan pilihan hidup yang sering bikin bingung,

puisi ini terasa seperti cermin.

Dan mungkin, itu sebabnya karya Muhammad Alfariezie mengguncang ruang psikologis pembacanya—karena ia membuka pintu ke ruang yang sebenarnya sudah lama kita hindari.***

Source: ALFARIEZIE
Tags: analisis puisikarya muhammad alfarieziekritik sastra gen zpuisiPuisi Indonesia
Previous Post

Lampung Siap Jadi Role Model Pendidikan Nasional: Gebrakan “SMA Terbuka” Siap Ubah Nasib Ribuan Pelajar

Next Post

“Wow! 40 Miliar Kekayaan Eka Afriana Bikin Geger: SMA Siger Diduga Gunakan Aset Negara, DPRD Diminta Bertindak!”

Melda

Melda

Related Posts

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar
Bandar Lampung

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar

by Melda
December 16, 2025
Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme
Bandar Lampung

Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme

by Melda
December 16, 2025
Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung
Bandar Lampung

Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung

by Melda
December 15, 2025
Poltekkes Tanjungkarang Dorong Kesehatan dan Ekonomi Warga Bernung
Bandar Lampung

Poltekkes Tanjungkarang Dorong Kesehatan dan Ekonomi Warga Bernung

by Melda
December 15, 2025
DPRD Bandar Lampung Soroti Kebijakan Dana Hibah Tanpa Kajian
Bandar Lampung

DPRD Bandar Lampung Soroti Kebijakan Dana Hibah Tanpa Kajian

by Melda
December 15, 2025
Next Post
“Wow! 40 Miliar Kekayaan Eka Afriana Bikin Geger: SMA Siger Diduga Gunakan Aset Negara, DPRD Diminta Bertindak!”

“Wow! 40 Miliar Kekayaan Eka Afriana Bikin Geger: SMA Siger Diduga Gunakan Aset Negara, DPRD Diminta Bertindak!”

Recommended

Sambut HUT Ke-80 TNI, Lanal Lampung Gelar Ziarah Nasional Penuh Khidmat di TMP Tanjung Karang

Sambut HUT Ke-80 TNI, Lanal Lampung Gelar Ziarah Nasional Penuh Khidmat di TMP Tanjung Karang

October 6, 2025
GRANAT Lampung dan Mahasiswa FISIP UNILA Satukan Langkah Perangi Bencana Narkoba di Indonesia

GRANAT Lampung dan Mahasiswa FISIP UNILA Satukan Langkah Perangi Bencana Narkoba di Indonesia

November 11, 2025

Categories

  • Bandar Lampung
  • Beasiswa & Karir
  • Berita Pendidikan
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lampung Barat
  • Lampung Selatan
  • Lampung Tengah
  • Lampung Timur
  • Lampung Utara
  • Literasi & Budaya
  • Metro
  • Multimedia
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Pesawaran
  • Pringsewu
  • Riset & Opini
  • Tanggamus
  • Teknologi Pendidikan
  • Tips Belajar & Ujian
  • Tulang Bawang
  • Uncategorized

Don't miss it

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar
Bandar Lampung

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar

December 16, 2025
Gapura Jalan Kenanga II Pringsewu Belum Terwujud, Warga Keluhkan Tertunda Tiga Tahun
Pringsewu

Gapura Jalan Kenanga II Pringsewu Belum Terwujud, Warga Keluhkan Tertunda Tiga Tahun

December 16, 2025
Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme
Bandar Lampung

Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme

December 16, 2025
Reses DPRD Pringsewu Bahas Infrastruktur dan Tunjangan Posyandu
Pringsewu

Reses DPRD Pringsewu Bahas Infrastruktur dan Tunjangan Posyandu

December 16, 2025
Edwin Apriandi Daftar Calon Ketua PWI Lampung Selatan 2026–2029
Lampung Selatan

Edwin Apriandi Daftar Calon Ketua PWI Lampung Selatan 2026–2029

December 15, 2025
Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung
Bandar Lampung

Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung

December 15, 2025
Majalahnarasi.id

© 2025 - Majalahnarasi.id

No Result
View All Result
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian

© 2025 - Majalahnarasi.id