MAJALAH NARASI – Center for Career and Entrepreneurship Development (CCED) Universitas Lampung (Unila) hadir sebagai jembatan strategis bagi mahasiswa agar siap menghadapi dunia kerja, bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri.
“Punya bakat keren, tapi bingung arahnya ke mana?” Itulah tantangan yang coba dijawab oleh CCED Unila. Di tengah derasnya arus industri 4.0, yang bahkan telah menuju 5.0, lembaga ini membantu mahasiswa menyiapkan diri agar tidak gagal melangkah dalam karier.
Kepala CCED Unila Usep Syaipudin mengatakan ada dua pekerjaan rumah besar yang harus mereka hadapi, yakni menyesuaikan bakat dan minat mahasiswa dengan kebutuhan industri yang terus berubah sangat cepat dan mendorong karakter Gen Z yang cenderung mudah pindah haluan dan sulit bertahan di satu bidang.
“Kami mencoba mendorong mahasiswa semester tiga sampai semester lima agar sudah memiliki arah karier
yang jelas, apakah ingin menjadi profesional, wirausaha, atau peneliti,” jelasnya.
Sejak semester awal, mahasiswa Unila langsung masuk radar CCED. Mereka akan mengikuti asesmen minat, bakat, dan potensi. Hasil asesmen ini menjadi bahan penentuan arah karier, apakah menjadi profesional, wirausaha, atau peneliti
“Kami melaporkannya ke fakultas. Harapannya, fakultas dan organisasi mahasiswa bisa bersama-sama menggarap program pembekalan keterampilan ini,” terang Usep.
CCED Unila juga mengembangkan kurikulum soft skill nonakademik, agar mahasiswa memiliki bekal tambahan di luar nilai IPK semata.
Meski fokus utamanya mahasiswa Unila, CCED juga memiliki layanan eksternal. Mereka bahkan bisa melakukan asesmen untuk ASN hingga pejabat eselon III serta bekerja sama dengan korporasi. “Salah satu divisi kami, yakni Divisi Asesmen ASN, sudah terakreditasi B,” ungkap Usep.
Salah satu program yang pernah dilakukan adalah mendampingi pengembangan desa bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Data CCED menunjukkan alumni yang telah memulai usaha kecil-kecilan sejak kuliah merupakan kelompok yang paling cepat mandiri secara ekonomi.
“Walau skalanya kecil, justru mereka yang sudah mulai usaha sejak mahasiswa adalah yang paling berkelanjutan kariernya,” ujar Usep.
Tak hanya wirausaha, jalur peneliti juga menjanjikan. Peluang ekonomi terbuka dari riset kebijakan untuk pemerintah hingga proyek bersama lembaga donor.***














