• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan & Kerjasama
  • Kontributor
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
Tuesday, December 16, 2025
Majalahnarasi.id
Advertisement
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian
No Result
View All Result
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian
No Result
View All Result
Majalahnarasi.id
No Result
View All Result
Home Pemerintahan Bandar Lampung

Eva Dwiana–Eka Afriana dan “Buah Terlarang” SMA Siger, Ketika Aturan Negara Diabaikan Layaknya Kisah Siti Hawa

by Melda
November 16, 2025
in Bandar Lampung
Eva Dwiana–Eka Afriana dan “Buah Terlarang” SMA Siger, Ketika Aturan Negara Diabaikan Layaknya Kisah Siti Hawa
585
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

MAJALAH NARASI- Pagi di Bandar Lampung seharusnya dimulai dengan hangat, ditemani sisa hujan semalam yang masih menempel di daun-daun kota. Namun ketenangan itu seketika terusik oleh satu ingatan: SMA Swasta Siger, sekolah yang belakangan mencuri perhatian publik. Ingatan itu memantul seperti kisah lama—kisah tentang larangan surga dan Siti Hawa yang tergoda buah terlarang. Imaji itu melompat, mengarah ke dua sosok perempuan yang kini berada di pusaran kontroversi: Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandar Lampung, Eka Afriana.

Perbandingan itu bukan tanpa alasan. Dalam kisah kitab, larangan telah diberikan, namun tetap dilanggar. Dan apa yang terjadi hari ini terasa serupa. Sudah ada aturan negara yang jelas, peringatan dari berbagai pihak, hingga sorotan tajam dari praktisi pendidikan dan legislator. Namun larangan itu tetap saja ditembus, seolah “buah terlarang” itu terlalu menggoda untuk tidak dicicipi. Bedanya, jika kisah Hawa berakhir dengan terusirnya manusia pertama dari surga, kasus ini berakhir dengan kegaduhan publik, dugaan pelanggaran hukum, dan reputasi pemerintah daerah yang dipertaruhkan.

Akar persoalan bermula dari berdirinya SMA Siger—sekolah swasta perorangan yang didirikan oleh lima pihak, salah satunya adalah pejabat aktif: Eka Afriana. Masalahnya, SMA ini berdiri tanpa legalitas yang sah. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 secara tegas menata tata kelola lembaga pendidikan. Namun aturan yang seharusnya menjadi pagar hukum itu justru tampak seperti dekorasi yang bisa dilewati kapan pun.

Berita Lainnya

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar

Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme

Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung

Puncak persoalan muncul ketika Eva Dwiana, sebagai Wali Kota, mengumumkan secara terbuka bahwa SMA Siger membuka pendaftaran peserta didik baru pada 9–10 Juli 2025. Pengumuman yang mencengangkan ini mengabaikan fakta bahwa sekolah tersebut bahkan belum mengantongi izin pendirian yayasan dari Kemenkumham. Lebih ironis lagi, sekolah itu diklaim “gratis” karena seluruh biaya ditanggung Pemerintah Kota Bandar Lampung. Namun publik tidak diberi tahu bahwa SMA tersebut bukan milik Pemkot, melainkan milik perorangan—salah satunya pejabat aktif yang seharusnya mengawasi, bukan menguasai.

Kepala sekolah swasta seluruh kota sempat memprotes, bahkan membawa perkara ini ke meja Dewan. Tetapi keputusan Eva tidak bergeser. Pendaftaran tetap berjalan, dan operasional sekolah dilanjutkan tanpa legalitas yang sah. Fakta paling mencolok terungkap pada 15 November 2025: penerimaan murid dilakukan tanpa dasar hukum yayasan, tanpa izin resmi, tanpa kejelasan legalitas.

Di titik inilah publik mulai bertanya: apakah kedua pejabat itu sedang memainkan peran seperti Siti Hawa? Tahu ada larangan, tetapi tetap melakukan. Tahu ada aturan, tetapi memilih memetik buahnya.

Masalah tidak berhenti di legalitas yayasan. Ada indikasi pelanggaran lain yang tak kalah serius, yakni pelanggaran Permendagri terkait penggunaan aset negara. SMA Siger diketahui menggunakan fasilitas dua sekolah negeri: SMP 38 dan SMP 44 Kota Bandar Lampung. Kabid Dikdas Mulyadi mengklaim sudah ada izin, tetapi tidak dapat menunjukkan dokumen resmi seperti BAST (Berita Acara Serah Terima). Sementara Plt Kasubag Aset dan Keuangan Disdikbud disebut belum memberikan klarifikasi lengkap menyangkut prosedur peminjaman aset kota. Ketidaktransparanan ini semakin memperkuat dugaan bahwa operasional SMA Siger kemudian berjalan di luar jalur regulasi.

Pertanyaan demi pertanyaan muncul: bagaimana sekolah perorangan dapat menggunakan aset negara tanpa prosedur yang jelas? Apakah ada intervensi? Apakah seluruh proses ini berjalan dengan restu dua pejabat kunci tersebut?

Publik makin bingung, karena kondisi ini justru terjadi di tengah seruan nasional untuk memperbaiki tata kelola pendidikan dan menutup ruang penyalahgunaan kewenangan. Ironisnya, dua sosok perempuan yang memegang jabatan strategis di Kota Bandar Lampung justru berada di balik pendirian sekolah swasta yang kini dianggap melanggar undang-undang.

Sebagaimana diketahui, para pendiri Yayasan Siger Prakarsan Bunda terdiri atas Eka Afriana (Kadisdikbud Bandar Lampung), Khaidarmansyah (eks Plt Sekda/Ketua Yayasan), Satria Utama (Sekretaris Yayasan dan Plt Kasubag Aset), Agus Didi Bianto (Bendahara), dan Suwandi Umar (Pengawas). Mereka adalah pihak yang menguasai sekolah yang kini menjadi sorotan tajam publik.

Kontroversi ini belum berakhir. Pertanyaan publik belum terjawab. Legalitas yayasan belum jelas. Transparansi penggunaan aset daerah masih remang-remang. Dan pemerintah Kota Bandar Lampung belum juga memberikan penjelasan mendalam.

Dalam kondisi seperti ini, rakyat bertanya: apakah nurani telah kalah oleh ambisi? Apakah kekuasaan pelan-pelan mengikis kepatuhan terhadap aturan? Dan apakah kita sedang menyaksikan kisah baru tentang “buah terlarang” yang kembali dipetik oleh tangan-tangan yang seharusnya melindungi kepentingan publik?***

Tags: aset daerahDisdikbud Bandar LampungEka AfrianaEva DwianaKonflik KepentinganPelanggaran Sisdiknaspendidikan LampungPolemik Sekolah SwastaPPDB 2025SMA Siger
Previous Post

Tegas! Kadis Dikbud Lampung Thomas Americo Minta SMA Siger Taat Aturan, Skandal Legalitas Mencuat

Next Post

Kehebohan Pemprov Lampung Tutup 20 Tambang Ilegal Luntur Akibat SMA Swasta Siger Bandar Lampung

Melda

Melda

Related Posts

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar
Bandar Lampung

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar

by Melda
December 16, 2025
Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme
Bandar Lampung

Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme

by Melda
December 16, 2025
Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung
Bandar Lampung

Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung

by Melda
December 15, 2025
Poltekkes Tanjungkarang Dorong Kesehatan dan Ekonomi Warga Bernung
Bandar Lampung

Poltekkes Tanjungkarang Dorong Kesehatan dan Ekonomi Warga Bernung

by Melda
December 15, 2025
DPRD Bandar Lampung Soroti Kebijakan Dana Hibah Tanpa Kajian
Bandar Lampung

DPRD Bandar Lampung Soroti Kebijakan Dana Hibah Tanpa Kajian

by Melda
December 15, 2025
Next Post
Kehebohan Pemprov Lampung Tutup 20 Tambang Ilegal Luntur Akibat SMA Swasta Siger Bandar Lampung

Kehebohan Pemprov Lampung Tutup 20 Tambang Ilegal Luntur Akibat SMA Swasta Siger Bandar Lampung

Recommended

Drama Tipikor PT LEB Makin Seru! Tersangka Bakal Boyong Saksi Ahli UI di Sidang Pra Peradilan

Drama Tipikor PT LEB Makin Seru! Tersangka Bakal Boyong Saksi Ahli UI di Sidang Pra Peradilan

December 1, 2025
Smart Classroom Mengubah Cara Belajar di Sekolah

Smart Classroom Mengubah Cara Belajar di Sekolah

September 22, 2025

Categories

  • Bandar Lampung
  • Beasiswa & Karir
  • Berita Pendidikan
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lampung Barat
  • Lampung Selatan
  • Lampung Tengah
  • Lampung Timur
  • Lampung Utara
  • Literasi & Budaya
  • Metro
  • Multimedia
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Pesawaran
  • Pringsewu
  • Riset & Opini
  • Tanggamus
  • Teknologi Pendidikan
  • Tips Belajar & Ujian
  • Tulang Bawang
  • Uncategorized

Don't miss it

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar
Bandar Lampung

FML Minta Bareskrim Ambil Alih Dugaan Pungutan Rehab Sekolah Lambar

December 16, 2025
Gapura Jalan Kenanga II Pringsewu Belum Terwujud, Warga Keluhkan Tertunda Tiga Tahun
Pringsewu

Gapura Jalan Kenanga II Pringsewu Belum Terwujud, Warga Keluhkan Tertunda Tiga Tahun

December 16, 2025
Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme
Bandar Lampung

Muhammad Alfariezie, Penyair Muda Lampung yang Kritik Doa dan Materialisme

December 16, 2025
Reses DPRD Pringsewu Bahas Infrastruktur dan Tunjangan Posyandu
Pringsewu

Reses DPRD Pringsewu Bahas Infrastruktur dan Tunjangan Posyandu

December 16, 2025
Edwin Apriandi Daftar Calon Ketua PWI Lampung Selatan 2026–2029
Lampung Selatan

Edwin Apriandi Daftar Calon Ketua PWI Lampung Selatan 2026–2029

December 15, 2025
Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung
Bandar Lampung

Ketegangan di Kementerian Kehutanan: Hutan Tenang, Krisis Menggantung

December 15, 2025
Majalahnarasi.id

© 2025 - Majalahnarasi.id

No Result
View All Result
  • Berita Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Beasiswa & Karir
  • Kesehatan & Psikologi
  • Komunitas & Event
  • Lainnya
    • Literasi & Budaya
    • Multimedia
    • Riset & Opini
    • Teknologi Pendidikan
    • Tips Belajar & Ujian

© 2025 - Majalahnarasi.id