MAJALAH NARASI– Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan pentingnya pengawasan intensif terhadap seluruh dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung. Langkah ini diambil untuk memastikan setiap dapur MBG benar-benar mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, demi menjaga keamanan pangan dan melindungi jutaan anak penerima manfaat di sekolah-sekolah.
Dalam arahannya kepada para bupati dan wali kota, Gubernur Mirza menekankan bahwa pelaksanaan MBG tidak hanya sebatas menyalurkan makanan, tetapi juga harus menjamin kualitas dan keamanan gizi yang diterima anak-anak. “Saya mengajak seluruh kepala daerah agar tidak hanya fokus pada distribusi, tetapi juga memastikan dapur-dapur MBG di wilayahnya benar-benar patuh terhadap SOP. Setiap tahapan produksi makanan, mulai dari pengolahan bahan mentah, penyimpanan, hingga distribusi, harus dilakukan sesuai standar,” tegas Mirza di Bandarlampung, Kamis (2/10/2025).
Gubernur juga memaparkan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG selama tujuh bulan terakhir. Sejak diluncurkan, program yang menjadi bagian dari agenda prioritas nasional ini telah menyalurkan jutaan porsi makanan bergizi kepada pelajar SD dan SMP di seluruh Lampung. “Selama tujuh bulan pertama, kita tidak mencatat adanya kejadian luar biasa (KLB) yang terkait dengan program MBG. Ini membuktikan bahwa penerapan protokol yang benar mampu menjaga keamanan dan kualitas makanan,” ujarnya.
Namun, pada periode Agustus hingga September, pemerintah mencatat tujuh kasus KLB di beberapa wilayah. Gubernur Mirza menegaskan bahwa insiden tersebut sebagian besar terjadi di dapur-dapur baru yang belum menerapkan SOP secara konsisten. “Kita menemukan bahwa sebagian besar kasus muncul karena kelalaian dalam penerapan prosedur, bukan karena sistem programnya yang salah. Ketika SOP diabaikan, risiko meningkat. Tapi jika dijalankan dengan disiplin, MBG adalah program yang aman dan sangat bermanfaat,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa temuan tersebut menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program. Pemerintah Provinsi Lampung kini akan memperkuat kerja sama lintas sektor dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, BPOM, hingga aparat desa dan karang taruna untuk memastikan setiap dapur MBG memenuhi standar higienitas dan keamanan pangan. “Kami ingin setiap dapur benar-benar diawasi. Bukan hanya saat mulai beroperasi, tetapi juga secara rutin agar tidak ada lagi pelanggaran SOP di lapangan,” tegas Mirza.
Gubernur juga menyoroti pentingnya pelibatan masyarakat dan pemerintah desa dalam mengawasi jalannya program. Ia mendorong agar kepala desa, camat, hingga organisasi masyarakat turut memantau dan melaporkan jika ada dapur MBG yang tidak memenuhi kriteria standar. “Pengawasan tidak bisa hanya dari atas. Ini harus jadi gerakan bersama. Ketika masyarakat ikut mengawasi, kita bisa mencegah masalah sebelum terjadi,” tambahnya.
Selain fokus pada aspek keamanan pangan, Pemerintah Provinsi Lampung juga tengah mengembangkan pendekatan berbasis *circular economy* atau ekonomi sirkular dalam pelaksanaan MBG. Melalui sistem ini, sisa bahan pangan dari dapur MBG akan diolah kembali menjadi kompos atau pakan ternak agar tidak menimbulkan limbah berlebih. “Program MBG tidak hanya berbicara tentang gizi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan. Jika protokol dan konsep ekonomi sirkular dijalankan bersamaan, Lampung bisa menjadi contoh nasional dalam manajemen pangan berkelanjutan,” ujar Mirza.
Gubernur berharap program MBG tidak hanya menjadi proyek pemerintah semata, tetapi juga gerakan sosial yang mampu menumbuhkan kesadaran pentingnya gizi seimbang di kalangan masyarakat. Ia menegaskan bahwa keamanan, kebersihan, dan tanggung jawab bersama adalah kunci keberhasilan program ini. “Kita tidak ingin ada anak yang sakit hanya karena kesalahan teknis di dapur. Oleh karena itu, mari kita jaga bersama agar MBG tetap menjadi kebanggaan Lampung dan memberi manfaat maksimal bagi anak-anak kita,” pungkasnya.
Dengan pengawasan yang lebih ketat, penerapan SOP secara disiplin, serta dukungan masyarakat dan lintas instansi, Pemerintah Provinsi Lampung optimistis program Makan Bergizi Gratis akan terus berjalan dengan aman, sehat, dan berkelanjutan.***
 
	    	 
                                






 
							






